Menlu Retno Marsudi: Saya Makan dulu ya, Entar Pingsan loh...

jpnn.com - JAKARTA - Komisi I DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). Beragam isu dan situasi terkini dibahas dalam rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin itu.
Salah satu adalah, perkembangan penyanderaan WNI oleh Abu Sayyaf di Filipina. Komisi I juga mengungkit kasus 185 WNI calon haji ilegal asal Indonesia yang memakai paspor Filipina. Persoalan dua mahasiswa yang ditangkap aparat keamanan di Turki, implementasi UU Kewarganegaraan, serta tenaga kerja yang ada di Arab Saudi, juga tak luput dari perhatian Komisi I.
Beberapa anggota Komisi I mempertanyakan perkembangan kasus penangkapan WNI oleh aparat keamanan Turki. Tetapi, belum sempat dijawab oleh Menlu, pukul 13.00 WIB, Kang TB menggunakan wewenangnya untuk menskors rapat. Alasannya untuk istrahat makan siang dan menunaikan salat zuhur.
Nah, awak media yang meliput rapat tersebut kemudian berusaha mengorek informasi nasib WNI di Turki dengan mewawancarai Menteri Retno di pintu keluar ruangan.
Wartawan sempat menanyakan tentang informasi seorang WNI terinfeksi virus zika dari Singapura. Untuk isu ini, Menlu Retno menjawab dengan antusias. Namun, ketika ditanya soal perkembangan penahanan WNI di Turki, Menlu Retno berjanji pihaknya akan menyampaikan tentang itu usai jeda rapat.
"Nanti ya, saya makan dulu ya, entar pingsan loh," ujarnya. (ald/rmol/jpnn)
JAKARTA - Komisi I DPR menggelar rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Rabu (31/8). Beragam
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sukarelawan Prabowo Menjerit, Merasa Dikhianati!
- Pembahasan RUU KUHAP, Maqdir Ismail Saran Proses Penyidikan Diselesaikan di Kepolisian
- Dulu Usut Teroris, Kini Brigjen Eko Hadi Dipilih jadi Dirtipid Narkoba Bareskrim
- Komnas HAM Minta Rencana Perluasan Kewenangan TNI-POLRI Dikaji Ulang
- Yayasan Jiva Svastha Nusantara Gelar Seminar Edukasi Higienitas Air Minum
- Komnas HAM Temukan Sejumlah Masalah dalam RUU TNI