Menlu Retno Tak Melihat Iktikad Baik Militer Myanmar, Saatnya ASEAN Main Kasar?
jpnn.com, JAKARTA - Militer Myanmar disebut tidak memberikan tanggapan positif atas upaya utusan khusus yang ditunjuk Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk membantu penyelesaian krisis di negara itu.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi setelah mengikuti rangkaian pertemuan para menlu ASEAN secara virtual pada Senin.
“Sejak pertemuan ASEAN Leaders’ Meeting enam bulan lalu di Jakarta, saya sampaikan tidak ada perkembangan signifikan di Myanmar,” kata Retno kepada media massa.
Ia merujuk pada pertemuan para pemimpin ASEAN yang khusus dilakukan guna membahas isu Myanmar.
Menurut Menlu RI, sejak awal krisis politik di Myanmar --yang dipicu kudeta oleh militer terhadap pemerintah terpilih negara itu, ASEAN sebagai keluarga telah menawarkan bantuan untuk membantu Myanmar agar situasi tidak semakin memburuk.
Untuk itu, para pemimpin ASEAN telah bertemu dan menyepakati Konsensus Lima Poin, yang salah satunya berupa penunjukan utusan khusus ASEAN untuk Myanmar guna membantu memfasilitasi mediasi proses dialog di antara seluruh pihak di Myanmar.
Namun dua bulan sejak ditunjuk sebagai utusan khusus ASEAN untuk Myanmar, Menlu II Brunei Darussalam Erywan Yusof belum dapat mengunjungi negara itu untuk membantu proses perdamaian.
“Utusan khusus menyampaikan adanya tantangan, termasuk masalah kunjungan dan akses untuk bertemu dengan semua pihak,” tutur Menlu Retno.
Menlu Retno tak melihat ada iktikad baik dari militer Myanmar terkait implementasi pertemuan ASEAN di Jakarta beberapa waktu lalu
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Menko Airlangga Sebut Data Kebijakan Satu Peta Harus Aman, Tak Bisa Diretas
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Indonesia Dorong 4 Strategi Penguatan Kerja Sama Antar-Kepala Daerah BIMP-EAGA
- LKL International Bhd dan Fastech Perluas Bisnis Alat Kesehatan di Indonesia