Menlu: SBY Minta PBB Lindungi Warga Sipil
Rabu, 02 Maret 2011 – 07:40 WIB
JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan evakuasi WNI gelombang kedua dari Libya telah dilakukan tadi malam sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Menurut rencana, sekitar 216 WNI diterbangkan menuju Tunisia. Besar kemungkinan jumlah WNI yang dievakuasi bertambah karena Kemenlu baru akan menerima update informasi pagi ini.
"Yang terdaftar 216 orang, namun tidak menutup kemungkinan jumlah WNI yang ingin meninggalkan Libya akan bertambah," kata Tene. Marty mengatakan, pemerintah memberikan fasilitas bagi WNI yang hendak pulang ke Indonesia karena merasa tidak aman akan keadaan negara tersebut. Dia menambahkan, ada cukup banyak WNI yang juga tidak ingin meninggalkan Libya.
Baca Juga:
Dikarenakan mereka menunggu perkembangan situasi negara yang terletak di Afrika Utara itu. Menlu mengimbau WNI yang masih berada di Libya untuk tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang terjadi di negara tersebut. "Bagi mereka (yang menolak evakuasi, Red) diimbau meningkatkan kewaspadaan dan menghindari demonstrasi," katanya.
Menlu Marty menegaskan bahwa Indonesia tidak berencana memutuskan hubungan bilateral dengan Libya. Hingga saat ini RI masih terus menjalin hubungan diplomatik dengan negara pimpinan Muammar Khadafi itu dan terus memantau kondisi politik dan keamanan disana. "Kami hanya memastikan bahwa kepentingan nasional RI tidak terganggu dengan adanya konflik di negara tersebut," tegasnya.
JAKARTA -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa mengatakan evakuasi WNI gelombang kedua dari Libya telah dilakukan tadi malam sekitar pukul
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer