Menlu se-ASEAN dan Jepang Berjumpa Bahas Bencana
RI-Jepang Juga Bicarakan Kerjasama Bilateral
Jumat, 08 April 2011 – 21:01 WIB
BOGOR - Terhitung baru menjabat, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Takeaki Matsumoto akan berada di Indonesia secara resmi pertama kalinya besok, Sabtu (9/4). Tepatnya, kedatangan Matsumoto ke Jakarta ini adalah dalam rangka menghadiri agenda pertemuannya dengan para Menlu se-ASEAN, yang memang digagas oleh Indonesia selaku ketua saat ini di organisasi negara-negara Asia Tenggara itu. "Untuk konteks ASEAN, ini merupakan salah satu wujud dari solidaritas kita di Asia Tenggara terhadap Jepang yang masih sedang mengatasi dampak bencana. Jepang sendiri merupakan mitra dekat ASEAN, dan selama ini telah konsisten senantiasa membantu negara-negara ASEAN yang ditimpa bencana," jelasnya lagi.
Menlu RI Marty Natalegawa, kepada wartawan, Jumat (8/4), di Istana Bogor, menjelaskan bahwa salah satu agenda pembicaraan dalam agenda ASEAN-Jepang yang bakal dibuka besok oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, adalah bencana gempa dan tsunami Jepang yang saat ini masih menyisakan dampaknya. Namun selain itu, ia menyebutkan pula bahwa akan ada pertemuan bilateral terkait hubungan kerjasama antara RI dengan Jepang dalam kesempatan itu.
"Kurang lebih, urutan agendanya, besok pagi itu saya akan lebih dulu mengadakan pertemuan dengan Menlu Jepang di Gedung Pancasila (Kemlu). Selanjutnya, Menlu Jepang juga akan menemui Bapak Presiden (SBY), sebelum kemudian digelar agenda pertemuan Menlu se-ASEAN dengan Jepang pada sore harinya," papar Marty.
Baca Juga:
BOGOR - Terhitung baru menjabat, Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Takeaki Matsumoto akan berada di Indonesia secara resmi pertama kalinya besok,
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan