MenPAN-RB Puji Manfaat Inovasi BMKG bagi Masyarakat
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengapresiasi inovasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di bidang sistem peringatan dini tsunami (tsunami early warning system), sistem peringatan dini meteorology (meteorological early warning system), dan sistem peringatan dini iklim (climate early warning system). Sebab, inovasi itu membawa manfaat bagi masyarakat sehingga proses kerja dan penyebaran informasi menjadi lebih cepat.
“Inovasi pelayanan publik dari BMKG layak ikut serta dalam kompetisi inovasi pelayanan publik. Apalagi ketiga sistem ini mengandalkan teknologi informasi,” ujar Yuddy di Jakarta, Rabu (26/11).
Yuddy menjelaskan, kementerian yang dipimpinnya menggelar ajang tahunan yang disebut Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik. Untuk Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2014, terdapat 515 jenis inovasi.
Yuddy menjelaskan, BMKG memang tidak ikut dalam ajang itu. Namun, bukan berarti BMKG tidak menghasilkan inovasi.
Yuddy bahkan optimistis dengan temuan BMKG bagi masyarakat. “Saya yakin inovasi yang dilakukan BMKG bisa bersaing dengan inovasi dari instansi lain,” imbuh Yuddy.
Saat ini BMKG dipercaya oleh 28 negara yang bersentuhan langsung dengan Lautan Hindia untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan meteorologi, klimatologi, dan geofisika. Bahkan, sistem peringatan dini tsunami dari Indonesia yang dikelola BMKG disebut sebagai yang terbaik di dunia. (esy/jpnn)
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengapresiasi inovasi Badan Meteorologi, Klimatologi,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan