Menpan-RB Sebut Jokowi tak Akan Dijatuhkan Rakyat
jpnn.com - JAKARTA- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengajak semua pihak untuk tidak mengaitkan kondisi perekonomian di Indonesia dengan kondisi yang terjadi di Malaysia belakangan ini, karena keduanya jauh berbeda. Demikian juga dengan karekter pemimpinnya.
"Kegentingan politik yang terjadi di Malaysia bukan karena persoalan ekonomi, tetapi merupakan bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya." kata Yuddy, Rabu (2/9).
Di Indonesia, lanjutnya, Presiden Joko Widodo merupakan pemimpin yang jujur dan sederhana, serta jauh dari perilaku korup, sehingga dicintai rakyatnya.
Sesibuk apapun, Presiden masih meluangkan waktu untuk blusukan ke kampong-kampung, untuk membagikan kartu sehat, kartu pintar, hingga sembako. Presiden Jokowi tidak ada jarak dengan rakyat.
“Itulah personifikasi dari kepribadian Pak Jokowi sebagai pemimnpin yang sederhana dan merakyat, sehingga kejadian di Malaysia tidak akan merembet ke Indonesia,” ujar Yuddy.
Lebih lanjut Yuddy mengatakan, dalam situasi sekarang, rakyat dan pemimpinnya sama-sama prihatin. Para pemimpin tentu mempunyai empati terhadap kesulitan yang tengah dialami masyarakat. Hal itu antara lain diwujudkan dengan upaya yang sungguh-sungguh untuk memulihkan keadaan.
“Jangan samakan kondisi yang terjadi di Malaysia dengan kondisi di Indoensia,” tegas Guu Besar FISIP Universitas Nasional ini. (esy/jpnn)
JAKARTA- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengajak semua pihak untuk tidak mengaitkan kondisi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Hujan & Petir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 26 November: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru