Menpar Arief Yahya Gandeng HKBP Bangun Danau Toba
jpnn.com - JAKARTA - Mesin A-B-G-C-M yang dinyalakan Menteri Pariwisata Arief Yahya terus bergulir dan menemukan bentuk konkretnya. Ya, gabungan akademition, business, goverment, community dan media sebagai subjek dalam membangun destinasi pariwisata. Hal ini juga yang terjadi dengan Badan Otorita Pariwisata (BOP) Danau Toba. Kelima usur itu disebut sebagai pentahelix.
Nah, Sabtu (28/5) pagi tadi, Menpar Arief Yahya mendatangi seminar yang diprakarsai Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Kebayoran Baru, Jakarta. Tujuannya adalah, Bersatu untuk Danau Toba! Tema yang diangkat adalah Peran Gereja Mendukung Badan Pariwisata Danau Toba.
Arief Yahya disambut pimpinan tertinggi Ephorus HKBP Pdt. Dr. S. A. E. Nababan, Pdt. Frits Hutapea, STh dan Ketua Panitia HUT-65 HKBP Kebayoran Baru Paul Lubis di Gereja HKBP Kebayoran Baru. Gereja HKBP yang dia kunjungi memang berada di Jakarta. Tetapi komunitas (community) gereja HKBP punya pengaruh yang kuat di masyarakat Tapanuli, termasuk di Danau Toba.
Menpar tertarik dengan undangan seminar yang mereka buat, karena tujuannya untuk mensukseskan program percepatan pembangunan Toba. Didampingi Ketua Pokja Percepatan 10 Top Destinasi, Hiramsyah S Thaib, dia menjelaskan progres pengembangan Danau Toba sebagai "Bali Baru" di Sumatera Utara.
Mengapa Toba dijadikan satu dari 10 destinasi prioritas itu? Partama, dari atraksinya, Toba sangat kuat. Memiliki alam yang indah, historis kaldera yang kuat, bekas ledakan dahsyat ribuan tahun silam. "Alam atau naturenya sendiri sudah memikat," kata Arief Yahya.
Lalu culture-nya, atau budaya Tapanuli juga sangat kaya dan berkarakter. Seperti halnya Bali yang kaya akan budaya, Toba dengan budaya Bataknya juga sangat kuat mengakar. "Itu adalah kekuatan lain di Toba. Jadi kami justru akan mendorong budaya itu semakin kuat untuk menjadi daya tarik wisatawan. Budaya itu semakin dilestarikan, semakin mensejahterakan," ungkap Menpar.
Memang ada yang confuse soal Bali Baru di 10 Destinasi itu. Bukan menjadikan destinasi itu dengan budaya Bali, dengan tarian Bali, kecak, legong dan gamelan yan khas itu. Atau meng-Hindu-kan orang Batak. Bukan itu yang dimaksud. Tetapi menjadikan destinasi Toba dikunjungi oleh 4 juta wisman setahun, seperti yang terjadi di pulau dewata Bali itu. "Bali baru itu maksudnya, potensinya menjadi destinasi unggulan yang dikunjungi jutaan wisman," tandas Arief.
Target Toba di 2019 hanya 1 juta, tentu itu angka yang fantastik jika dilihat dari sekarang ini. Tetapi lihat saja, ketika Direct Flight ke Kuala Namu semakin banyak. Jalur Silangit dan Sibisa semakin ramai. Jalan tol dari Kuala Namu -Tebing Tinggi dan Pematang Siantar-Parapat, maka akses nya semakin terbuka. (*)
JAKARTA - Mesin A-B-G-C-M yang dinyalakan Menteri Pariwisata Arief Yahya terus bergulir dan menemukan bentuk konkretnya. Ya, gabungan akademition,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat