Menpar Minta Sriwijaya Air Tambah Direct Flight dari Tiongkok
jpnn.com, TANGERANG - Roadshow ke titik kedua Menpar Arief Yahya ada di kantor Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air.
Marketeer of The Year 2013 versi MarkPlus itu secara gamblang dan lugas, meminta Sriwijaya Group lebih cepat mengembangkan direct flight dari Tiongkok.
"Dan harus menuju regular flight, tidak lagi chartered flight," kata Menpar Arief Yahya.
Program air connectivity ini dimaksudkan untuk mendukung target pariwisata 15 juta hingga 2017 dan 20 juta di 2019 mendatang.
"Wisman Tiongkok yang menggunakan Sriwijaya kurang terdeteksi, karena kebanyakan menggunakan chartered flight. Wisatawan Tiongkok mempunyai pangsa pasar yang sangat tebal, dan Tiongkok adalah pasar utama Indonesia, selain Singapore, Malaysia, Australia, dan Jepang. Tiongkok dari secundary city, itu masih sangat besar size, sustainable dan spread,” ujar Menpar Arief Yahya, seusai berkunjung ke Kantor Sriwijaya, Tangerang, Senin (17/4).
Menpar menjelaskan, dari delapan direct flight yang dimiliki Sriwijaya dari Tiongkok, tiga flight sudah full reguler.
“Nanti mohon rekan-rekan dari Kementerian Perhubungan dan dari Angkasa Pura II dan Angkasa Pura I yang di Bali, lima flight ini sudah terbang, tetapi statusnya masih charter. Status dari charter semoga nanti bisa diubah ke schedule sehingga ada delapan direct flight reguler dari Sriwijaya,” ujarnya.
Menpar Arief Yahya memaparkan, jika target nasional setiap airlines harus memiliki pertumbuhan atau growth sekitar 25 persen, ini sama seperti target pertumbuhan wisman Indonesia tahun ini.
Roadshow ke titik kedua Menpar Arief Yahya ada di kantor Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun