Menpera Minta Pengembang Bangun Perumahan di Perbatasan
Senin, 07 Februari 2011 – 00:11 WIB
JAKARTA - Sebanyak 22 ribu kepala keluarga (KK) pengungsi dari eks Provinsi Timor-Timur yang kini tinggal di daerah perbatasan NTT-Timor Leste, ternyata belum memiliki rumah layak huni. Itu pula sebabnya, Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa meminta para developer untuk membangun rumah di daerah perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
"Pembangunan perumahan di perbatasan sangat penting. Karena itu saya minta para pengembang untuk berinovasi serta berkiprah dalam program pembangunan perumahan di perbatasan Indonesia dan Timor Leste,” ujar Menpera dalam surat elektroniknya pada JPNN, Minggu (6/2).
Baca Juga:
Mengingat saat ini harga rumah kebanyakan cukup mahal, Suharso menyarankan para pengembang untuk membangun rumah dengan kualitas yang baik namun murah harganya. "Saya akan upayakan mendapatkan angka pasti berapa harga rumah di daerah perbatasan. Paling tidak Rp 5 juta untuk tipe21. Tentunya dengan menggunakan bahan-bahan bangunan lokal yang ada di daerah tersebut,” ungkapnya.
Ditambahkannya, pihaknya akan mencoba mendemonstrasikan pembangunan rumah murah tersebut di hadapan presiden saat berkantor di Kupang nanti. "Semoga saja bangunan rumahnya tidak akan roboh kalau ada bencana alam. Apalagi secara geologi, Kupang masuk kawasan rawan bencana alam," tandasnya. (Esy/jpnn)
JAKARTA - Sebanyak 22 ribu kepala keluarga (KK) pengungsi dari eks Provinsi Timor-Timur yang kini tinggal di daerah perbatasan NTT-Timor Leste, ternyata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mohon Diperhatikan, Insentif Pemerintah Tidak Cukup Bantu Masyarakat
- Harga Emas Antam Hari Ini 26 Desember Stabil, Berikut Daftarnya
- Pengumuman, Beras Bakal Kena PPN 12 Persen, Simak Detailnya
- BRI Insurance Hadirka Perlindungan di Liburan Natal dan Tahun Baru
- INALUM Raih Pencapaian Tertinggi Dalam Produksi & Penjualan Aluminium
- Inovasi Pelumas Baru EMLI Diklaim Mampu Bersaing Secara Global