Menperin Ungkap Subsektor Penopang Pertumbuhan Industri Manufaktur

jpnn.com, JAKARTA - Sektor industri manufaktur di Tanah Air masih mencatat performa positif pada beberapa subsektornya meski tertekan dampak pandemi Covid-19.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, hal itu terlihat dari beberapa subsektor konsisten berkontribusi dan menopang angka pertumbuhan industri pengolahan pada kuartal IV 2020.
Menurut Agus, meski industri nonmigas terkontraksi 2,22 persen, namun sudah ada tren positif.
“Pertumbuhan industri sudah mengalami rebound,” kata Menperin Agus lewat keterangan resmi di Jakarta, Senin (8/2/2021).
Dia menjelaskan, pada kuartal IV 2020 industri logam dasar tumbuh 11,46 persen seiring naiknya permintaan luar negeri.
Kemudian industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh 8,45 persen. Agus menyebut, peningkatan didukung naiknya permintaan domestik terhadap sabun, gel pembersih tangan dan disinfektan, produksi obat-obatan, multivitamin serta suplemen makanan.
"Dari banyaknya sektor industri yang terimbas pandemi Covid-19, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tetap memiliki demand tinggi sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian," ujar Agus.
Selanjutnya industri makanan dan minuman tumbuh 1,66 persen pada kuartal IV-2020.
Sektor industri manufaktur di Tanah Air masih mencatat performa positif pada beberapa subsektornya meski tertekan dampak pandemi Covid-19.
- 25 Tahun Eksis di Industri, Deretan Merek Ini Raih Golden Brand of The Year 2025
- Kantongi Izin Kawasan Berkat, PT Globalindo Intimates Siap Dorong Ekspor Garmen dari Klaten
- Bea Cukai Memperkuat Pengawasan untuk Melawan Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual
- BigBox AI dari Telkom Bantu Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Bisnis
- MultiVerse Conference 2025 Jadi Ajang Kolaborasi Industri dan Akademisi
- Bea Cukai Amankan Kapal Pengangkut 60 Ribu Batang Rokok Ilegal di Perairan Pulau Setunah