Menpora Amali: Verawaty Fadjrin Jadi Inspirasi untuk Atlet Bulu Tangkis Indonesia

Mantan pemain yang sarat prestasi besar ini meninggal dalam usia 64 tahun setelah sempat menjalani perawatan akibat sakit kanker paru-paru.
Verawaty yang lahir di Jakarta, 1 Oktober 1957 meninggalkan suami, Fadjriansyah Bidoein, seorang anak Fidyandini dan dua cucu.
Tercatat, Verawaty semasa hidupnya pernah menjadi juara dunia pada tahun 1980 di Jakarta. Kala itu Vera menjadi juara setelah mengalahkan rekan satu negaranya, Ivana Lie dengan skor 11-1, 11-3.
Gelar juara lainnya yang pernah direngkuh Vera di antaranya All England di tahun 1979 saat itu bersama Imelda Wigoena menjadi juara seusai mengalahkan Atsuko Tokuda/Mikiko Takada dengan skor 15-3, 10-15, 15-5.
Banyak gelar yang pernah direngkuh Vera selama masih berkarier di dunia bulu tangkis Indonesia seperti emas SEA Games 1981, dan 1987 serta gelar Indonesia Open tahun 1986 dan 1988.(menpora/mcr16/jpnn)
Menpora Zainudin Amali melayat ke rumah mantan legenda bulu tangkis Indonesia Verawaty Fadjrin.
Redaktur : Friederich
Reporter : Muhammad Naufal
- Pebulu Tangkis Indonesia Dilatih Kopassus di Situ Lembang
- Dukung Asta Cita, BNI Menggali Potensi Atlet Muda Bulu Tangkis di Tanah Air
- PBSI Ciptakan Plaform Sport Science Analytics, Sangat Penting!
- Diikuti 7 Negara, Asian School Badminton Championship Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
- Liga 1 2024/25: PSSI Buka Kans Suporter Tamu Boleh Datang, Ini Syaratnya
- Olimpiade Paris 2024, Zainudin Amali: DBON Jadi Pemandu Prestasi, Selamat, Mas Menteri Dito