Menpora Minta Keluarga Ikhlaskan Jasad Ardi Dikubur di Palu
jpnn.com, JAKARTA - Menpora Imam Nahrawi memyampaikan bela sungkawanya setelah atlet paralayang Indonesia ikut menjadi korban gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Donggala, dan sekitarnya.
Saat ditemui di kantornya, Selasa (2/10) petang, Imam memberikan keterangan pers bersama ketua federasi paralayang Indonesia Wahyu Yudha.
"Innalillahi wa inna ilahi raji'un turut berduka untuk para korban di Palu. Saya bersama Bapak Wahyu menyampaikan bahwa keluarga besar Kemenpora betul-betul berduka cita karena sampai sekarang ada beberapa atlet paralayang ditemukan menjadi korban," kata Imam.
Sejatinya, ada 32 atlet paralayang di Palu. Mereka sedang mengikuti kejuaraan paralayang lintas alam dari 27 September sampai 3 Oktober. Bukan hanya atlet lokal, ada juga yang dari luar negeri.
Setelah musibah gempa dan tsunami terjadi, ada tujuh peserta kejuaraan yang hilang kontak mereka adalah Ardi Kurniawan, Reza Kambey, Fahmi, Franky Kowaas, Petra Mandagi, Glen Mononutu, dan Dong Jin Lee (Korea Selatan).
Senin (1/10), ditemukan jenazah Petra Mandagi (Sulut) dan Glen Mononutu (Sulut). Selasa (2/10) ditemukan kembali, Ardi Kurniawan (Jatim) dan Frangky Kowaas (Sulut).
"Kami terus melakukan update. Sejauh ini, korban selamat sudah dipulangkan ke daerah masing-masing dengan Pesawat Hercules," Imam menjelaskan.
Imam juga meminta, keluarga Ardi Kurniawan untuk mengikhlaskan jenazahnya dikubur di Palu.
Menpora Imam Nahrawi memyampaikan bela sungkawanya setelah atlet paralayang Indonesia ikut menjadi korban gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.
- Warga Sulteng Tak Pernah Lupa saat Ganjar Datang Membantu Gempa Donggala Kala itu
- Gempa Melanda Donggala Sulteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- BPKH Siapkan Hunian Bagi Penyintas Gempa di Sigi dan Donggala
- Warga Mengeluh Pembangunan Masjid Tersendat, Rusdy Langsung Turun Tangan
- Gempa Palu Hari Ini Capai Magnitudo 3 dan 2,1
- Tolong! Korban Gempa Juga Butuh Bantuan, Banyak yang Masih Tinggal di Tenda Darurat