Menristek dan Pindad Dinilai Tak Manusiawi
Santunan Roket Nyasar Cuma Rp4 Juta
Senin, 08 Februari 2010 – 14:18 WIB
Menristek dan Pindad Dinilai Tak Manusiawi
JAKARTA- Wakil Ketua komisi VII, Effendy Simbolon menilai bahwa kompensasi dari PT Pindad kepada korban roket nyasar di Desa Pandanwangi kecamatan Tempeh, Lumajang, Januari lalu sangat tidak manusiawi. Betapa tidak, korban harus diamputasi kakinya akibat ledakan roket ujicoba tersebut namun hanya menerima santunan sebesar Rp4 juta. "Kalau saja korban mengerti hukum dan menuntut perusahaan Anda bertanggungjawab, Anda bisa bangkrut. Jangan salah dan jangan sepelekan itu. Jadi tolong diperhatikan lagi masalah kompensasi ganti rugi. Jangan berikan kompensasi seperti kompensasi potong ayam saja," kata Effendy dalam rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan PT Pindad, Senin (8/2)
"Coba tolong dipelajari lagi, apakah manusiawi memberikan kompensasi hanya Rp4 juta. Sementara korbannya harus kehilangan kaki seumur hidupnya. Saya nilai Menristek dan Pindad sangat tidak manusiasi memberikan kompensasi hanya sebesar itu. Ini soal masa depan korban dan keluarnya," ujar Effendy dengan nada tinggi ke arah Direktur PT Pindad, Adik Avianto Soedarsono.
Baca Juga:
Effendy menegaskan, jangan karena korbannya hanya petani biasa, PT Pindad selaku produsen rudal dan Kementrian Riset dan Tekhnologi selaku penyelanggara ujicoba, bisa berlaku tidak adil dan membodohi korban.
Baca Juga:
JAKARTA- Wakil Ketua komisi VII, Effendy Simbolon menilai bahwa kompensasi dari PT Pindad kepada korban roket nyasar di Desa Pandanwangi kecamatan
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Lisa Mariana Dipolisikan Ridwan Kamil, Sejumlah Aset Disita, Fakta Terungkap
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025