Menristek Dikti Nasir Jadi Saksi Terpilihnya Nasih sebagai Rektor Unair
jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Pemilihan rektor (pilrek) Universitas Airlangga (Unair) periode 2015–2020 berjalan mulus. Prof Mohammad Nasih terpilih sebagai rektor secara aklamasi.
Keputusan tersebut ditetapkan oleh Majelis Wali Amanah (MWA) yang diketuai Sudi Silalahi. ”Sebelum pemilihan, kami mendengarkan lagi visi dan misi mereka tanpa pertanyaan. Setelah itu, kami langsung lakukan musyarawah mufakat dan sepakat untuk aklamasi,” kata Sudi seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Sabtu (30/5).
Dia menerangkan bahwa proses aklamasi dilakukan sesuai dengan kesepakatan seluruh MWA yang hadir.
Sudi menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang membuat MWA memilih Nasih. Salah satunya, visi dan misi yang disampaikan Nasih mampu meyakinkan MWA. Nasih memaparkan konsep dan strategi supaya Unair menjadi perguruan tinggi negeri (PTN) terdepan di Indonesia.
Pemilihan rektor Unair itu dihadiri 19 di antara 21 anggota MWA. Di antaranya adalah Sudi Silalahi (ketua), Hatta Ali, Chairul Tanjung, Mohammad Nuh, Dwi Soetjipto, Fasich, Mohamad Dikman Angsar, Frans Limahelu, Mohammad Faried, Sri Hajati, Moh. Alim Alamsyah, dan Susetiyono.
Selain itu, Muhammad Amin, Imam Prihandono, Junaidi Khotib, Widi Hidayat, Bandri Munir Sukoco, serta Febryan Kiswanto.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhamad Nasir yang duduk sebagai anggota MWA diwakili Patdono Suwignjo selaku sekretaris Ditjen Dikti.
Dua orang yang absen adalah Triyono Wibowo (duta Indonesia untuk PBB) dan Mahmudin Yasin (staf Kementrian BUMN).
JPNN.com SURABAYA – Pemilihan rektor (pilrek) Universitas Airlangga (Unair) periode 2015–2020 berjalan mulus. Prof Mohammad Nasih terpilih
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life