Menristek: Jangan Berhenti di Lab, Riset Harus Dihilirisasi

Menristek: Jangan Berhenti di Lab, Riset Harus Dihilirisasi
Menristekdikti Mohamad Nasir pada Seminar Forum Startup Nasional di Universitas Negeri Makassar, Sulsel, Jumat (11/8). Foto: Humas Kemenristekdikti for JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) makin memantapkan pola akademik teaching industri berbasis teknologi plasma untuk pangan.

Hal ini untuk melahirkan lulusan yang kompeten, terutama pada beberapa bidang yang menuntut keahlian lebih.

"Program teaching industry merupakan pola akademik yang kini sangat dibutuhkan dunia industri," kata Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang hadir pada acara peresmian teaching industry Undip dan penyerahan secara simbolis generator ozon pada tiga kelompok tani Jawa Tengah di Kampus Undip, Sabtu (23/9).

Dia menyebutkan, jumlah publikasi Indonesia pada September 2017 sudah di angka sekitar 11 ribu lebih. Bayangkan jika publikasi dan riset tersebut banyak tentang hasil riset yang dibutuhkan industri, maka hilirisasi produk akan berjalan dengan baik karena dibutuhkan industri.

"Tidak cukup riset berhenti di laboratorium, tapi harus dihilirisasi. Itu mengapa teaching industry penting dilakukan," ujarnya.

Teaching industry ini menurut Nasir akan meningkatkan kerja sama triple helix (akademisi, pemerintah dan industri).

Rektor Undip Yos Johan menekankan bahwa fungsi adanya teaching industry ini untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa.

Menurutnya betapa pentingnya teaching industry di universitas, karena praktik di lapangan akan mulai membiasakan mahasiswa untuk bekerja atau membentuk industri baru. (esy/jpnn)


Menristekdikti M Nasir menjelaskan pentingnya program program teaching industry


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News