Menristek Kenalkan Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan Napas

Menristek Kenalkan Pendeteksi COVID-19 Melalui Embusan Napas
Alat pendeteksi COVID-19 lewat embusan nafas hasil temuan peneliti UGM. foto Humas Kemenristek BRIN

GeNose juga mampu bekerja secara paralel melalui proses diagnosis yang tersentral di dalam sistem sehingga validitas data dapat terjaga untuk semua alat yang terkoneksi.

Data yang terkumpul di dalam sistem selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk keperluan pemetaan, pelacakan, dan pemantauan penyebaran pandemi secara aktual.

“Menariknya lagi pengembangan GeNose yang memanfaatkan pendekatan Revolusi Industri 4.0 dalam hal ini kecerdasan artifisial. Penguasaan konsep big data dengan kecerdasan artifisial menjadi kunci dari akurasi GeNose,” tambah Menteri Bambang.

Uji profiling (kalibrasi) pada alat ini juga sudah dilakukan dengan menggunakan 615 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara POLDA DI Yogyakarta dan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro di Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi tinggi, yaitu 97 persen.

Selanjutnya, GeNose akan memasuki tahap uji klinis yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia. Keandalan alat, keakurasian data, dan kesahihan metoda yang diterapkan diharapkan bisa meningkatkan keyakinan pengguna akhir untuk segera mengadopsi aplikasi GeNose bagi kepentingan masyarakat luas.

"Kemenristek/BRIN siap mendukung penuh pelaksanaan uji klinis tahap kedua, termasuk dukungan pembiayaan. Sehingga pengembangan GeNose bisa sesuai time table di mana Desember sudah bisa dimanfaatkan masyarakat luas,” tutur Menteri Bambang.

Pada kesempatan sama, Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN Muhammad Dimyati menyampaikan, GeNose merupakan bentuk nyata dari keberhasilan sinergi peneliti di perguruan tinggi dengan industri dan pemerintah dalam menghasilkan inovasi.

“Memasuki uji klinis tahap dua, berbagai pihak termasuk Tim TNI AD, Polri, dan berbagai pihak yang lain bersama-sama membantu dengan mendorong rumah sakitnya menjadi tempat uji klinis,"tandas Dimyati. (esy/jpnn)

Menristek Bambang Brodjonegoro mengenalkan alat deteksi COVID-19 lewat embusan napas, keakuratannya tinggi, murah, dan cepat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News