Menristekdikti: Pendidikan Vokasi Tertinggal karena Masyarakat Fokus Gelar

Dia mengungkapkan, masalah pendidikan tinggi di Indonesia ada empat. Pertama, jumlah perguruan tingi terlalu banyak. Kedua, pendidikan vokasi bukan hal utama. Ketiga, banyak aturan yang tidak mendukung pendidikan vokasi. Empat, secara umum mutu pendidikan belum bagus
Dalam mengembangkan pendidikan vokasi di perguruan tinggi, jelas Nasir, dosen harus bekerja sama dengan industri pada bidangnya masing masing. Di mana persentase tenaga pengajarnya dosen akademik 50 persen dan dosen Industri 50 persen.
"Saya minta pendidikan vokasi bekerja sama dengan industri. Pendidikan vokasi dengan menerapkan magang 6 bulan. Di samping menghadirkan dosen dari industri. Mudah mudahan ini menjadi bagian dari pengembangan pendidikan perguruan tinggi," tandasnya. (esy/jpnn)
Saat ini pemerintah terus mendorong pendidikan vokasi agar bisa menyediakan tenaga profesional.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Prabowo Resmi Melantik Prof Brian Sebagai Mendiktisaintek Gantikan Satryo
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Berkontribusi Konkret Dalam Pengentasan Kemiskinan
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- NIPPON PAINT Bersama PPI Curug Hadirkan Aviation Discovery Day
- Tingkat Pengangguran Terbuka Lulusan Vokasi Menunjukkan Tren Penurunan, Ini Faktanya
- Bangkitkan Ekosistem Gim Lokal, Kemenekraf Gandeng Polandia