Menristekdikti Sebut Jokowi Sukses Tingkatkan Mutu Pendidikan Tinggi
jpnn.com, DENPASAR - Menristekdikti Mohamad Nasir mengungkapkan, Presiden Jokowi dalam masa pemerintahannya berhasil meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Ini dilihat dari jumlah perguruan tinggi yang meraih akreditasi A.
"Saat saya jadi menteri, jumlah perguruan tinggi yang terakreditasi A hanya 19 tapi 2018 naik menjadi 85 dari 4.713 perguruan tinggi," ujar Menteri Nasir dalam rangkaian acara launching Hari Kebangkitan Nasional (Hakteknas) ke-24 di Denpasar, Bali, Kamis (21/2).
Dia menyebutkan, akan sangat mengerikan bila perguruan tinggi tidak dikelola dengan baik. Yang tidak bermutu akan ditinggalkan sehingga kampus hanya jadi museum.
Untuk mendorong mutu, pemerintah melakukan berbagai upaya salah satunya dengan melakukan merger terutama bagi kampus yang jumlah mahasiswanya sedikit.
"Kalau terjadi merger perguruan tinggi akreditasi A dan B maka akreditasinya jadi A. Begitu juga bila perguruan tinggi akreditasi A dan C dimerger, maka akreditasinya jadi A," beber Menteri Nasir.
Dia melanjutkan, roadmap ke depan, seluruh perguruan tinggi terakreditasi minimal B. Ini agar lebih mudah mencapai akreditasi A. Kalau sudah terakreditasi A, bisa jadi worls class university.
"Visi misi Pak Jokowi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia sangat besar, makanya harus didorong terus agar Pak Jokowi bisa memimpin bangsa ini lagi," tandasnya. (esy/jpnn)
Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, Presiden Jokowi berhasil meningkatkan kualitas pendirikan tinggi.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Kemdiktisaintek Berikan 315 Anugerah Diktisaintek 2024 kepada Pemangku Kepentingan PT
- Jadi yang Terbaik di Dunia, BRCC Siap Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Dilantik jadi Rektor Universitas Sahid, Ini Target Profesor Giyatmi
- Tantangan Pendidikan Tinggi di Era AI, Universitas Pancasila Siapkan Lulusan Unggul
- Kemendikbudristek Luncurkan 2 Buku Panduan Terbaru, Penting untuk Pendidikan Tinggi
- HEPCON Indonesia 2024: Platform Strategis untuk Kolaborasi Pendidikan Tinggi dan Industri