Menristekdikti Tegas Minta Kampus Tidak Main Sebelah Kaki
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan warning kepada perguruan tinggi untuk tidak ikut berpolitik praktis saat tahun politik.
Kampus tidak boleh menjadi arena politik. Bila ingin mengundang Capres dan Cawapres wajib mengundang semua.
Bukan salah satunya, karena perguruan tinggi tidak boleh memasuki era politik.
"Saya harapkan kampus tidak main sebelah kaki. Kampus harus bisa menjaga marwah pendidikan. Kalau ada yang mau berpolitik silakan keluar dari kampus," ujar Nasir, Minggu (16/9).
Dia menambahkan, Kemenristekdikti sebentar lagi akan mengeluarkan peraturan yang menyatakan kampus tidak boleh sebagai arena berpolitik.
Ini agar kampus hanya fokus pada pengembangan akademik dan untuk menjaga serta mengawal ideologi bangsa yaitu NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara, dan UUD 1945, serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang tetap harus dijaga.
Dia juga menyoroti perubahan yang terjadi di era milenial. Pembelajaran kini mulai melampaui batas-batas fisik.
"Dengan melakukan hybrid/blended learning, bisa terjalin kerja sama antara perguruan tinggi dalam negeri dengan kampus asing yang tidak memiliki batasan dalam proses perkuliahan. Bahkan rasio mengajar ke depannya memungkinkan menjadi 1:1000 pada setiap perkuliahannya," beber Nasir.
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan warning kepada perguruan tinggi untuk tidak ikut berpolitik praktis.
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- UMJ Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Selamat Ibu-Ibu Profesor
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life
- Agung Wicaksono Tawarkan 3 Pilar Utama untuk Wujudkan Visi 'ITB 2030'
- Pertamina Goes To Campus Hadir di Universitas Diponegoro
- Lemondial Business School Gelar Wisuda Perdana, Ditandai MoU Kerja Sama dengan Lion Grup