Menseskab Sebut Isu Sekolah 5 Hari Sengaja Digoreng

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo ikut menanggapi polemik kebijakan sekolah lima hari.
Dia menyatakan proses penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Pendidikan Karakter yang menggantikan Permendikbud 23/2017 tentang Hari Sekolah, terus berjalan.
"Perpresnya sedang disiapkan karena ini melibatkan menteri agama, mendikbud, mensesneg, menko yang terkait. Harapannya setelah 17-an Agustus ini sudah selesai," kata Pramono di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (15/8).
Apa yang belakangan ditegaskan Presiden Joko Widodo, nantinya juga akan dituangkan di dalam Perpres tersebut. Salah satunya aturan ini bukan membatalkan Permendikbud tentang sekolah lima hari atau full day school (FDS).
Di dalam Permendikbud nomor 23/2017 tentang Hari Sekolah, kata Pramono, juga diberikan keleluasaan bagi sekolah yang telah siap menjalankan sekolah lima hari. Hanya saja, yang berkembang di publik kemudian menjadi bersifat politis.
"Tapi ini kan sudah digoreng secara politik, tahunya full day school, lima hari sekolah dan tidak memberikan ruang bagi yang lain. Padahal kan enggak. Dibaca dulu lah permendikbudnya," tegas politikus PDI Perjuangan ini. (fat/jpnn)
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo ikut menanggapi polemik kebijakan sekolah lima hari.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Muhammadiyah Jakarta Minta Izin kepada Pramono Terkait Pembangunan Universitas
- Pram dan Rano Karno Melepas 15 Ribu Pemudik, 4 Bus Khusus Disabilitas
- 2 Reservoir Komunal Milik PAM Jaya Beroperasi, Alirkan Air ke 2.367 Keluarga
- Pramono Anung Bagikan 300 Ribu Kartu Air Sehat kepada Warga Kurang Mampu
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Pram-Rano Cairkan Bansos Rp 900 Ribu untuk Penerima KLJ, KAJ, dan KPDJ