Mensesneg Tersengat Ucapan Mahfud
Sabtu, 10 November 2012 – 06:52 WIB
’’Kita tidak boleh salah menghukum orang. Beberapa negara sudah tidak menganut dan menganut hukuman mati,’’ kata SBY usai acara Bali Democracy Forum (BDF) di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/11).
Sejak awal, SBY mengaku sudah sangat selektif dalam pemberian grasi. Semua pertimbangan dari Mahkamah Agung dikaji ulang hingga akhirnya mendapat kesimpulan ditolak atau diberikan. ’’Contoh hukuman mati ke hukuman seumur hidup. Seumur hidup sampai meninggal di rumah tahanan,’’ imbuhnya.
SBY menegaskan siap bertanggung jawab atas grasi yang diberikan. Sementara untuk Ola, grasi diberikan karena awalnya Ola masih kurir, bukan terbukti bersalah sebagai bandar. ’’Dengan pertimbangan sangat matang, maka dikurangi hukumannya,’’ imbuhnya.
Saat mendengar Ola tersangkut kasus lagi, SBY ingin mencari bukti lebih jauh soal masalah tersebut. Bila terbukti, SBY tak segan-segan meninjau kembali grasi yang sudah diberikan.
JAKARTA - Mensesneg Sudi Silalahi tersengat ucapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD soal grasi bagi terpidana kasus narkoba Meirika Franola
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Dipercaya Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
- Bulog Makassar Memastikan Stok Beras Aman Untuk 14 Bulan ke Depan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Detik-Detik Mahasiswa Unej Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Gedung Kampus
- Polisi Masih Usut Penyebab Kecelakaan Maut Antara Truk dan Bus di Tol Pandaan
- Pelepasan Tukik untuk Edukasi dan Konservasi Satwa Laut