Mensos Khofifah: Ingat Selalu Man Jadda Wajadda!
jpnn.com - JOGJA - Program perlindungan sosial diberikan dalam tiga kartu sakti, yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Program perlindungan sosial KIP, KIS dan KKS berinduk pada KKS yang diterima oleh para kepala keluarga dari Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat berada di Jogja, Senin (4/5).
Tahun ini, kata Khofifah, pemerintah menyediakan KIP empat kali lipat dibandingkan tahun 2014 bagi anak usia 6-21 tahun. Sekaligus menjadi pengganti program Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
“BOS sudah diganti dengan KIP dan tahun ini pemerintah menyediakan empat kali lipat dari tahun sebelumnya. KIP ditujukan untuk mensupport anak-anak Indonesia kembali bersekolah, ” ucapnya.
Ditargetkan KIP pada Juni sudah terdistribusi dengan baik dan Juli anak-anak bisa bersekolah karena dana KIP yang diterima bisa membantu menyediakan peralatan sekolah.
“Pada Juni ini, KIP ditargetkan bisa terdistribusi dengan baik dan Juli anak-anak berusia 6-21 tahun penerima manfaat bisa kembali bersekolah untuk masa menggapai masa depan lebik baik, ” katanya.
Dua pekan lalu, data tervalidasi dari KIP mencapai 4,8 juta dan KIS 66,8 juta. Data yang sudah tervalidasi langsug dicetak kartunya dan didistribusikan kepada para penerima manfaat.
“Dua pekan lalu, validasi KIP sudah 4,8 juta dan KIS 66,8 juta. Proses validasi terus dilakukan dan ditargetkan Juni sudah bisa terdistribusikan kepada mereka yang berhak, ” tandasnya.
JOGJA - Program perlindungan sosial diberikan dalam tiga kartu sakti, yaitu Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu
- Tim Pansus DPRD Kota Bogor Gerak Cepat Salurkan Bantuan di Sukabumi
- Pemancing Hilang di Perairan Lingga Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Jika Koridor 1 Transjakarta Dihapus, Harga Tiket MRT Jakarta Bakal Disesuaikan
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor