Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
Maka dari itu, Gus Ipul menegskan temuan ini, akan menjadi evaluasi bagi program Kementerian Sosial, terutama dalam validasi dan pembaharuan data.
"Jadi, ini hal yang mungkin perlu kami perbaiki kedepan. Sesuai arahan Presiden, kita memang diminta untuk memastikan bahwa data kita itu valid," ujarnya.
Dia juga menyoroti kinerja pendamping PKH. Menurutnya, pendamping adalah ujung tombak program Kemensos yang seharusnya mengetahui data historis bantuan yang diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan kondisi sosial ekonomi mereka.
"Saya sempat diskusi dengan beberapa pendamping khususnya PKH, yang mereka sendiri kenal tetapi tidak mengerti historinya. Jadi, kenal keluarga yang didampingi, tetapi tidak mengenal persis permasalahan keluarga itu. Ini juga masalah," jelasnya.
Dia menilai jika pendamping memahami dan melakukan tugas dan fungsinya dengan baik, maka program yang diberikan akan mempercepat kesejahteraan sosial KPM.
“Sebaliknya, jika pendamping tidak memahami kondisi KPM, kesuksesan program akan terhambat,” pungkas Gus Ipul. (mcr23/jpnn)
Mensos Saifullah Yusuf memastikan pihaknya mengembalikan bantuan PKH kepada keluarga penyandang disabilitas di Surabaya.
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Ardini Pramitha
- Ahli Waris Korban Erupsi Lewotobi Dapat Santunan Rp 135 Juta
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- Info dari Mensos Jumlah Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, Kemensos Langsung Distribusikan Logistik
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Janji Robinsar Fajar di Debat Perdana, Beri Kesetaraan Disabilitas & Bangun Youth Center