Mental Aparatur Perlu Diperbaiki Secara Radikal
Selasa, 13 April 2010 – 13:17 WIB
Mental Aparatur Perlu Diperbaiki Secara Radikal
JAKARTA - Kasus yang menimpa Gayus Tambunan dan Bahasyim Assifi, menurut pakar administrasi negara UI Eko Prasojo, menunjukkan bahwa birokrasi merupakan penghambat pembangunan. Di samping katanya, belum disadarinya secara utuh dan didukung komitmen politik yang tinggi tentang pentingnya reformasi birokrasi negara sebagai penggerak pembangunan.
"Peran administrasi pembangunan dan pembangunan administrasi sangat termarjinalisasi oleh prioritas pembangunan ekonomi, hukum, sospol," kata Eko, dalam Seminar Bakohumas Kemenpan & RB di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (13/4).
Baca Juga:
Ditambahkan Eko, tidak berjalannya reformasi birokrasi ini antara lain disebabkan dua hal. Yakni katanya, antara desainnya yang salah, atau implementasi reformasi birokrasinya yang tidak tepat (salah).
"Bukan pekerjaan mudah dalam melakukan reformasi birokrasi. Kemajuan yang didapat Korea dan Cina itu (misalnya), merupakan hasil reformasi dalam 30 tahun. Kalau Indonesia baru mulai sekarang, berarti hasil yang diinginkan nanti didapat pada 2025," tuturnya pula.
JAKARTA - Kasus yang menimpa Gayus Tambunan dan Bahasyim Assifi, menurut pakar administrasi negara UI Eko Prasojo, menunjukkan bahwa birokrasi merupakan
BERITA TERKAIT
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit