Mentalitas Benteng Australia Berdampak Buruk Bagi Keberagaman Budaya

Simon Craft dari Inforum Education mengatakan ia menyambut baik rencana pemerintah terbaru untuk keluar dari pembatasan perjalanan, namun sejauh ini tidak ada rencana rinci yang sudah diungkapkan.
"Pemerintah tidaklah sangat terbuka terkait dengan kedatangan internasional," katanya.
"Kami tidak mengharapkan seluruh perbatasan dibuka besok."
"Tetapi paling tidak, kalau ada perjanjian koridor perjalanan dengan beberapa negara yang secara tradisional mengirimkan mahasiswa ke Australia, maka ini akan menjadi langkah besar ke arah yang tepat.
"Negara seperti Jepang dan Korea Selatan, dan mungkin Thailand, atau bahkan beberapa negara Eropa Barat, sudah relatif berhasil menekan jumlah kasus di sana."
Bulan Juni lalu, Singapura dan Australia sudah menyepakati untuk melakukan koridor perjalanan yang aman, namun belum mencapai kesepakatan akhir karena meningkatnya kasus di kedua negara.
Siap membantu biaya karantina
Dalam setahun terakhir sudah ada sejumlah kecil mahasiswa internasional yang tiba dengan pesawat sewaan khusus.
Menurut Simon lembaganya tidak keberatan untuk membantu para mahasiswa dengan biaya karantina bila model yang sama diberlakukan lagi.
Sejumlah pihak merasa orang asing yang masuk ke Australia, seperti mahasiswa internasional, seringkali dikambinghitamkan di Australia, termasuk saat pandemi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya