Mentalitas Golkar Melemah
Selasa, 10 Februari 2009 – 18:12 WIB
JAKARTA - Sikap diam Partai Golongan Karya (Golkar) yang hingga kini tak kunjung mengumumkan capres dan cawapresnya yang akan diusung pada Pemilu 2009 akhirnya menimbulkan berbagai penafsiran. Seperti yang dilontarkan pengamat politik dari Reform Institute Indonesia, Yudi Latif, misalnya, dia melihat Golkar saat ini berada dalam mentalitas kecil dan melemah. Selain itu, Yudi juga mengingatkan tentang berbagai konsekuensi yang sebentar lagi harus ditanggung dan dihadapi oleh partai berlambang pohon beringin itu terkait akan keluarnya Putusan MK terhadap gugatan atas UU Pemilu. "Jika gugatan beberapa parpol terhadap pasal yang mengatur jumlah suara untuk mengusung capres dan cawapres dikabulkan MK, maka ini juga akan menjadi bencana politik tersendiri bagi Golkar karena posisi penting dan strategis itu gugur dengan sendirinya," ujar Yudi Latif.
"Padahal, dalam konteks politik praktis, Golkar itu punya posisi penting dan strategis untuk lebih awal membangun koalisi. Tapi karena mentalitasnya kecil dan melemah, hingga kini Golkar belum mampu menetapkan capres dan cawapresnya," kata Yudi Latif, pada diskusi Agenda 23 dengan tema "Koalisi Pilpres: Sebelum atau Setelah Pemilu Legislatif?" di DPP Partai Golkar, Slipi Jakarta, Selasa (10/2).
Baca Juga:
Bersama Yudi, dalam diskusi yang dimoderatori Poempi Hidayatullah itu juga tampil pembicara Syarief Hasan (Partai Demokrat), Maruarar Sirait (PDIP) dan Zulkieflimansyah (PKS). Secara geopolitis, lanjut Yudi, Partai Golkar sudah keluar dari jalur yang semestinya dia berada. Kondisi ini pada akhirnya akan membingungkan masyarakat dan kadernya.
Baca Juga:
JAKARTA - Sikap diam Partai Golongan Karya (Golkar) yang hingga kini tak kunjung mengumumkan capres dan cawapresnya yang akan diusung pada Pemilu
BERITA TERKAIT
- GMNI Tangerang Desak Pemkab Tangerang Segera Bongkar Pagar Bambu di Pantura
- Senator asal NTB Minta Himbara Fleksibel & Permudah Masyarakat dalam Pengajuan Kredit Perbankan
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Wamentrans Viva Yoga Dorong Dokter Hewan Terlibat di Program Makan Bergizi Gratis
- Tak Hadiri Penetapan KPU, Gubernur-Wagub Kalsel Terpilih Sampaikan Permohonan Maaf
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila