Mentan Ajak Rusia Perangi Kampanye Negatif Sawit
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta Rusia bergabung dengan Republik Indonesia melawan kampanye negatif kelapa sawit di Eropa.
Permintaan itu Amran sampaikan kepada Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva saat berkunjung ke Kementan, Jumat (8/6).
“Kami minta Rusia melakukan counter act sehubungan palm oil dari Indonesia, sebagaimana mereka tidak pernah melakukannya. Dan mereka (Rusia), setuju,” kata Amran usai bertemu dengan Lyudmila.
Amran mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Rusia tergolong baik di sektor pertanian. Bahkan keduanya saling berkaitan untuk mencukupi kebutuhan pangannya.
"Kita impor gandum dari Rusia, tapi kita juga ekspor palm oil (sawit), karet, kakao dan beberapa produk pertanian lain ke Rusia," kata Amran.
Menurut Amran, masalah sawit menjadi perhatian serius, karena selama ini masyarakat Uni European Country kerap melakukan kampanye negatif.
Rusia sebagai salah satu negara mitra di Eropa, sangat optimistis dengan pertanian Indonesia dan saling membutuhkan kerja samanya.
Selain itu, Amran juga mengharapkan seluruh organisasi dan pihak yang berkecimpung di sektor pertanian melawan kampanye negatif tersebut.
Mentan mengharapkan seluruh organisasi dan pihak yang berkecimpung di sektor pertanian melawan kampanye negatif sawit tersebut.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya