Mentan Amran Anggap Peningkatan Ekspor Bagian Revolusi Mental
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menganggap peningkatan ekspor Indonesia merupakan bagian dari revolusi mental.
Menurut Amran, bagian kecilnya adalah melaksanakan integritas pegawai dalam melayani petani dan eksportir.
"Revolusi Mental yang dimaksud bentuknya tidak boleh lagi ada pungli karena itu adalah perbuatan haram. Kalau ada pungli, hari ini juga aku berhentikan dari jabatannya," kata Amran dalam pelepasan ekspor produk pertanian gebyar 10,5 juta ton di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (6/8).
BACA JUGA: Produksi Telur dan Ayam Surplus, Kementan Dorong Peningkatan Ekspor
Menurut Amran, penanaman integritas berlaku di semua lini jajaran dan direktur Kementerian Pertanian.
Terutama para pegawai yang bersentuhan langsung dengan layanan masyarakat. Dia berharap pola ini membawa dampak pada peningkatan nilai ekspor dan investasi.
"Bukan lagi seremoni yang kami tonjolkan, melainkan kerja nyata untuk ekspor dan investasi yang lebih baik. Dalam hal ini terkait pelayanan masyarakat. Jadi, kami harus kembali ingat bahwa kami adalah pelayan rakyat," katanya.
Khusus terkait ekspor, Amran berharap para eksportir terus meningkatan kualitas produk supaya tidak mendapat penolakan dari negara tujuan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menganggap peningkatan ekspor Indonesia merupakan bagian dari revolusi mental.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya