Mentan Amran Anggap Peningkatan Ekspor Bagian Revolusi Mental
Apalagi, sasaran ekspor Indonesia sudah masuk pasar negara-negara besar di dunia seperti Australia, Selandia Baru, Belanda, dan Jerman.
"Inilah yang disebut Revolusi Mental. Investasi naik seratus persen, ekspornya naik seratus persen. Andalan kita produksi CPO, karet, nanas, pisang dan buah-buahan harus ditingkatkan. Ke depan volume ekspor kita juga harus menyentuh 40,5 juta ton," katanya.
Sekretaris Badan Karantina Pertanian Arifin Tasrif mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan memperbaiki semua layanan ekspor.
Perbaikan ini menyusul adanya teguran dar Amran yang menerima laporan dari eksportir asal Bogor terkait kesulitan akses layanan.
"Tadi kami ditegur untuk memperbaiki layanan. Kalau memang ada yang mempersulit layanan, kami akan mutasi bawahan kami ke luar daerah. Ini kami sedang mencatat apa-apa saja kesalahannya," kata Arifin.
Arifin mengatakan, perbaikan berikutnya adalah sistem layanan jemput bola bagi eksportir maupun pengusaha yang hendak melakukan investasi.
Kata dia, sistem itu nantinya akan mengatur tata cara transaksi melalui layanan kilat.
"Pokoknya semua akan kami perbaiki dan dilakukan penyegaran sesuai arahan Bapak Menteri," katanya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menganggap peningkatan ekspor Indonesia merupakan bagian dari revolusi mental.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya