Mentan Amran Bertekad Wujudkan Kemandirian Pakan
Mulai dari pakan, bibit ayam dan seterusnya dihasilkan sendiri sehingga biaya yang dikeluarkan masyarakat relatif sedikit, namun pendapatannya cukup besar.
“Kami ingin mencetak mereka menjadi manusia-manusia mandiri dan bisa menghasilkan semuanya dari mereka sendiri. Mulai pakan, ayamnya dan seterusnya. Dengan upaya ini, kita yakin kemiskinan atau gizi buruk di pedesaan bisa kita tekan seminimal mungkin. Sebab mimpi kita adalah Indonesia menjadi negara yang besar,” tuturnya.
BACA JUGA : Beredar Ajakan Tolak THR PNS, KASN: Mengapa Tidak Keluar Sekalian?
Di tempat yang sama, Kepala Balitbang Kementan, Fadjry Djufry menjelaskan UPBS merupakan pembibitan ayam kampung unggul yang dibangun Balitbangkan dalam tiga strata.
Strata 1, UPBS dibangun di tujuh provinsi utama dengan menyediakan indukan sebanyak 2.000 ekor.
Tujuh provinsi tersebut yakni Sulawesi Selatan, NTB, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, dan Gorontalo.
“Selain strata 1, kami juga membangun strata 2, ayamnya kurang lebih 300 ekor yang tersebar di 17 provinsi. Strata 2 ini tahap pembibitan atau pengembangan di tingkat peternak yakni peternak inti dan plasma. Kemudian strata 3 untuk pengembangan tingkat rumah tangga, ayamnya 100 ekor per rumah tangga peternak,” jelas Fadjry.
Menjamin Ketersediaan Pakan
Melalui UPBS Kementan akan mencetak masyarakat yang bisa mandiri dalam memenuhi kebutuhan pakan ternaknya.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya