Mentan Amran Lakukan Gerakan Mekanisasi dan Pertanian Organik di Morowali

Mentan Amran Lakukan Gerakan Mekanisasi dan Pertanian Organik di Morowali
Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan

"Begitu kalau orang kampung masuk kota, langsung hasilkan gebrakan dan sejarah besar. Jarang bicara tapi hasil kerjanya luar biasa," tambah Amran.

Capaian sektor pertanian lainnya, sebut Amran, di era pemerintahan Jokowi-JK Indonesia berhasil wujudkan swasembada beras. Di 1984, Indonesia pertama kalinya meraih swasembada beras dengan jumlah penduduk 162 juta, namun terdapat impor sekitar 414 ribu ton. Definisi swasembda oleh FAO pada waktu itu disebut swasembada bila mampu mencukupi sendiri dan impor maksimum 10 persen.

"Nah pada 2019 dengan jumlah penduduk 267 juta jiwa cukup banyak dan membutuhkan pasokan 2,5 juta ton beras per bulan atau 29,5 juta ton pertahun, tercukupi dari produksi petani sendiri dan kini stok beras di Bulog ada 2,5 juta ton. Artinya saat ini pun Indonesia berhasil meraih swasembada beras," tegasnya.

Bupati Morowali, Taslim menyatakan hingga saat ini, bantuan yang diberikan Kementan sangat besar. Karena itu, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Mentan Amran yang berkomitmen nyata memajukan pertanian dan petani Morowali.

"Kami optimis berbagai bantuan dan program Kementan mampu tingkatkan kesejahteraan petani. Namun, tantangan ke depan adalah ancaman global, makanya apresiasi hadirnya program pertanian organik. Dengan kehadiran Bapak Menteri bisa menjawab tantangan itu. Kami optimis masa depan pertanian Morowali akan semakin maju," tuturnya.

Hadir pada kunjungan kerja ini Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry, Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagiyono. Selain melakukan gerakan panen dan olah tanah serta tanam, Amran juga melakukan penyeraha bantuan alat mesin pertanian berupa traktor roda 4, hand traktor dan vertical dryer, benih pala 16.500 pohon, kelapa dalam 2.500 pohon, cengkeh 28.000 pohon, benih jagung 100 hektar, dan benih padi organik 100 hektar.

Selain itu, Amran pun menambahkan bantuan berupa escavotor besar 2 unit dan traktor roda 4 sebanyak 3 unit serta benih jagung dan padi organik masing-masing 100 hektar berikut pelatihannya.(jpnn)

Gerakan ini merupakan langkah kongkret Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memacu peningkatan produksi padi di musim kemarau dan kesejahteraan petani.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News