Mentan Amran Pastikan Gudang Bulog Penuh di Musim Kemarau
“Saat ini, kita bangun pola pikir bahwa tiada hari tanpa tanam, tiada hari tanpa olah, dan tiada hari tanpa panen. Kita transformasi pertanian tradisional menjadi pertanian modern. Kita juga perbaiki tata kelola air dan juga membangun embung. Jangan kita biarkan air hujan yang jatuh di bumi Indonesia mengalir ke lautan tanpa dimanfaatkan para petani kita,” seru Amran.
Kondisi stok beras yang melimpah menunjukkan bahwa Indonesia sudah swasembada beras.
Amran menyebutkan, sebagai perbandingan data, swasembada era 1984, produksi beras Nasional 25,8 juta ton, konsumsi beras nasional 27 juta ton per tahun, dan masih ada impor beras 414.000 ton, untuk konsumsi penduduk 164 juta jiwa.
Sementara swasembada 2019, dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini 267 juta jiwa dan konsumsi beras secara nasional 32,4 juta ton per tahun, pemerintah mampu produksi beras nasional 34.9 juta ton, dan tidak melakukan impor sepanjang 2019.
Terpisah, Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Bambang Sugiharto menyebutkan stok beras saat ini mencapai 5,49 juta ton. Diprediksi, stok beras di akhir Desember 2019 masih di atas 5 juta ton.
"Angka 5,49 juta ton itu diperoleh dari stok awal tahun 2019 ditambah dengan perkiraan surplus Januari-November 2019. Sementara pada 2018 hanya 3,3 juta ton,” ungkap Bambang.(jpnn)
Mentan Amran menegaskan melimpahnya beras di gudang Bulog menunjukkan bahwa produksi padi tetap stabil saat musim kemarau.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
- Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman, Masyarakat Diminta Jangan Panik
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini
- Kepengurusan Baru, Akindo Fokus pada Kolaborasi & Ketahanan Pangan
- Bulog Masih Melakukan Penjajakan untuk Akuisisi Produsen Beras di Kamboja
- Bulog Gelar IIRC 2024 di Bali, Bahas Keresahan Soal Beras Global