Mentan Amran Sebut Tak Ada Hambatan Tingkatkan Produksi Anggur
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para penggiat anggur di seluruh Indonesia mengadakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi anggur domestik.
Hal ini dianggap penting mengingat defisit perdagangan buah-buahan pada 2022 mencapai Rp 18,8 triliun, dengan impor anggur menyumbang sekitar 40 persen, setara lebih dari Rp 5 triliun atau 101.899 ton buah anggur (BPS).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan untuk terus meningkatkan produksi pertanian, khususnya pada komoditas hortikultura, dengan menerapkan sistem pertanian smart farming.
"Dengan teknologi modern, lahan yang sempit di perkotaan pun tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan produksi anggur dan mengurangi ketergantungan pada impor," ujar Mentan Amran.
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyatakan komitmennya untuk menurunkan impor produk hortikultura, dalam hal ini anggur melalui kerja sama dengan Asosiasi Penggiat Anggur Indonesia (ASPAI).
"Direktorat Jenderal Hortikultura bersama dengan Asosiasi Pengggiat Anggur Indonesia (ASPAI) menargetkan penurunan impor anggur sebesar 20 persen pada tahun 2030," kata dia.
"Untuk mencapai tujuan ini, dilakukan berbagai kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Anggur Konsumsi Indonesia, melibatkan pihak-pihak terkait dari Thailand, Jepang, praktisi, dan peneliti," sambungnya.
Dalam FGD tersebut, ditetapkan target produksi anggur Indonesia pada tahun 2029 sebanyak 21.168 ton, dengan harapan dapat menurunkan impor anggur sebesar 20% pada 2030.
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama para penggiat anggur di seluruh Indonesia mengadakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi anggur domestik.
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja