Mentan Andi Amran: Impor Menunjukkan Pesimisme
jpnn.com, BONDOWOSO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai impor pangan tidak sejalan dengan ideologi Presiden Pertama RI Soekarno.
Amran menyatakan hal tersebut setelah lelah dicecar awak media soal impor 500 ribu ton beras yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
"Yang tanya-tanya impor, bukan anak ideologi Bung Karno. Impor itu menunjukkan pesimisme," kata Amran di sela-sela kunjungannya di Desa Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (22/5).
Amran mengatakan, produksi pangan, baik beras maupun protein hewani dalam negeri tergolong baik. Bahkan, Indonesia sudah melakukan ekspor.
"Seharusnya teman-teman wartawan tanya ekspor. Itu baru Merah Putih," kata Amran.
Amran menjelaskan, Indonesia kini tengah menuju lumbung pangan dunia pada 2045.
Saat ini, kata Amran, pihaknya tengah menyemarakkan sistem pertanian dengan alat dan mesin pertanian (alsintan).
"Untuk maju dan bersaing dengan negara lain, Indonesia harus menggunakan mekanisasi dan teknologi. Dengan itu, kita bisa mewujudkan Indonesia yang berdaulat," kata Amran. (tan/jpnn)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menilai impor pangan tidak sejalan dengan ideologi Presiden Pertama RI Soekarno.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya