Mentan Andi Amran Rela Tutup Pabrik Racun Tikus Miliknya Demi Cegah KKN
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengingatkan kepada pejabat eselon 1 dan 2 yang dilantik mengenai masalah yang krusial yakni kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
Apalagi persoalan tersebut sejak awal menjadi arahan dari Presiden Joko Widodo.
“Sejak awal pemerintahan, Bapak Presiden mengarahkan ASN wajib bebas dari KKN. Karena itu, kami harus memulai hal itu dari Kementerian Pertanian,” kata Amran saat pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama Kementerian Pertanian di Jakarta, Senin (29/7).
Amran menegaskan, pihaknya tidak akan bermain-main dan bersikap tegas dalam pemberantasan korupsi.
BACA JUGA: Kementan Kejar Target Sebagai Penyuplai CPO Nomor 1 di Argentina
Di Kementerian Pertanian setidaknya sekitar 1.500 pegawai yang telah diberikan demosi dan mutasi selama lima tahun terakhir.
Amran mengatakan, dirinya menutup perusahaan racun tikus miliknya untuk terhindar dari praktik KKN setelah mendapatkan amanah menjadi menteri pertanian.
Padahal potensi omzet perusahaannya dari kegiatan usaha pertanian di seluruh Indonesia mencapai Rp 250 miliar per tahun.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengingatkan kepada pejabat eselon 1 dan 2 yang dilantik mengenai masalah yang krusial yakni kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya