Mentan Launching Simluhtan dan E-RDKK, Permudah Pantau Distribusi Pupuk Bersubsidi

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo me-launching integrasi data Sistem Informasi Ketenagaan Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Peluncuran Simluhtan dan e-RDKK ini merupakan upaya pemerintah mempermudah proses pemantauan pupuk bersubsidi.
"Ke depan saya berharap tidak ada lagi pupuk yang salah sasaran dan tidak ada lagi kekurangan karena semua database penerimanya sudah berbasis NIK," ujar Mentan Syahrul, Senin (30/11).
Menurut Syahrul, semua sistem tersebut nantinya akan terhubung dengan lainnya seperti perangkat Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) dan pusat data Agriculture War Room (AWR), sehingga alur pendistribusian lebih transparan.
"Semoga launching ini dapat mendorong satu data pertanian Indonesia. Dan kita (Indonesia) akan menyongsong pertanian yang lebih baik melalui Simluhtan dan e-RDKK," ungkap mantan gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menjabat dua periode itu.
Sebagai informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini telah mengaktifkan pusat data AWR dan Kostratani untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kebijakan pupuk bersubsidi.
Kostratani saat ini sudah tersebar di 7230 Kecamatan dan 5733 Badan Penyuluh Pertanian (BPP).
Ribuan unit Kostratni itu dipantau dan dikontrol langsung Mentan Syahrul melalui AWR.
Mentan Syahrul tidak ingin lagi ada pupuk salah sasaran, karena semua database penerima sudah berbasis NIK.
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT
- Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar
- Mentan Amran Bangun Kerja Sama dengan Yordania, Ketua GAN Yakin Sektor Pertanian RI Bakal Maju
- Wujudkan Satu Data Pertanian di Kabupaten Sukabumi, Kementan dan BPS Bersinergi