Mentan: Sekarang Anak Muda Banyak yang Tertarik Bertani
jpnn.com, BONDOWOSO - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta petani Indonesia untuk membiasakan diri dengan mesin dan teknologi.
Sebab, dua hal tersebut bisa mendongkrak daya saing negara dan meningkatkan perekonomian.
"Kita harus bisa menguasai teknologi. Kita menuju mekanisasi. Tanpa teknologi dan mekanisasi, kita tidak bisa bersaing," kata Amran dalam acara Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA) Desa Tenggarang, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (22/5).
Dengan mekanisasi, kata Amran, bisa mengerjakan lahan pertanian dengan singkat. Dulu, kata dia, untuk mengerjakan lahan satu hektare lahan pertanian butuh waktu sehari, tetapi dengan mekanisasi bisa dikejar dalam tiga jam.
"Kemudian dengan mekanisasi bisa menekan biaya produksi sekitar 40 persen. Lalu memperkecil biaya loses dan mempercepat waktu tanam," kata Amran.
Selain itu, dengan mekanisasi, sektor pertanian akan menarik kembali tenaga muda. Sebab, angkatan kerja muda tidak harus menggarap lahan pertaniannya dengan konvensional, melainkan dengan mesin.
"Sekarang anak muda banyak yang tertarik bertani. Karena apa? Sekarang sambil garap sawah bisa nelepon pacarnya," tandas Amran. (tan/jpnn)
Dulu untuk mengerjakan satu hektare lahan pertanian butuh waktu sehari, tetapi dengan mekanisasi bisa dikejar dalam tiga jam.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya