Mentan Syahrul Ajak Semua Pihak Menyukseskan Program Peremajaan Sawit di Kalsel

jpnn.com, BANJARMASIN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengajak semua pihak berupaya melakukan akselerasi program peremajaan sawit hingga hilirisasi melalui perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan guna menjaga dan meningkatkan produksi.
“Saya mengajak semua pihak yang terlibat untuk ikut dalam memajukan perkebunan sawit secara berkelanjutan melalui program-program pemerintah, seperti PSR, pengembangan SDM, sarana dan prasarana,” kata Mentan Syahrul saat membuka Rapat Koordinasi Kelapa Sawit se- Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarmasin, Selasa (22/8).
Mentan Syahrul mengatakan dalam perekonomian makroekonomi Indonesia, industri minyak sawit memiliki peran strategis, antara lain penghasil devisa terbesar, lokomotif perekonomian nasional, kedaulatan energi, pendorong sektor ekonomi kerakyatan, dan penyerapan tenaga kerja.
Perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang cepat serta mencerminkan adanya revolusi perkebunan sawit.
Perkebunan kelapa sawit Indonesia, sambungnya, berkembang di 26 provinsi di Indonesia.
Dua pulau utama sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Sumatra dan Kalimantan.
“Komoditi kelapa sawit adalah komoditi andalan Indonesia yang memiliki prospek hari ini, besok dan ke depan yang makin terbuka makin baik menjadi komoditi yang diminati dunia, bahkan berkontribusi pada kehidupan bangsa besok yang lebih baik,” terangnya.
Mentan Syahrul berharap kegiatan ini menjadi momentum yang dapat mendorong sinergi multi pihak dalam mengakselerasi dan memacu semangat memperkuat perkelapasawitan nasional.
Mentan Syahrul menyampaikan sejumlah pesan saat membuka Rakor Kelapa Sawit se-Kalsel di Banjarmasin, salah satunya soal peremajaan sawit
- Dukung Kemajuan Sektor Pertanian, Kementan Kaji Ulang SKKNI Bidang Alsintan
- Presiden Prabowo Diminta Turun Tangan Berantas Mafia Impor Bawang Putih
- Kementan Perkuat Brigade Pangan Kaltara, Gandeng Penyuluh Pendamping dan Babinsa
- AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi
- Kasasi Ditolak MA, Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo Tetap Divonis 12 Tahun Penjara
- Puluhan Aktivis BEM Fakultas Pertanian Kumpul di Kementan, Bicara Swasembada Pangan