Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi Bertemu PM Kamboja, Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi membicarakan berbagai hal, termasuk menjalin kerja sama ketahanan pangan khususnya mengenai beras.
"Saya mengapresiasi sambutan Kamboja terkait keinginan Indonesia mengimpor beras dari Kamboja sekitar 250 ribu ton beras per tahun dan sebaliknya Indonesia juga siap untuk mendukung infrastruktur ketahanan pangan Kamboja melalui pasokan pupuk," kata Presiden Jokowi melalui siaran resmi Kementerian Pertanian (Kementan), Selasa (5/9).
Bagi Jokowi, kerja sama ini sangat penting dan strategis mengingat kedua negara sama-sama bergerak pada sektor pertanian.
Dia mengatakan komunikasi dengan Kamboja tak hanya mengenai ekspor dan impor, melainkan juga masalah pangan secara keseluruhan.
"Ini adalah kerja sama yang strategis bukan hanya mengenai ekspor impor, tetapi ini juga bicara mengenai masalah ketahanan pangan," ujarnya.
Sebagai informasi, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada hari ini, Selasa (5/9).
Perhelatan yang dihadiri 11 negara ASEAN dan sembilan negara mitra ini akan berlangsung sampai 7 September 2023.
Mentan SYL Dampingi Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Kamboja Hun Manet membahas sejumlah hal
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Terkorup Versi OCCRP, Guntur Romli Colek KPK-Kejagung
- Mendes Yandri Optimistis Target Ketahanan Pangan Tercapai Berkat Dukungan Stakeholder
- Kabar Gembira untuk Petani, Prabowo Naikkan Harga Gabah dan Jagung
- Prabowo Hentikan Impor Beras ke Indonesia pada 2025
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Demi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Fungsi Penyuluh Pertanian