Mentan SYL Dorong Bengkulu Jadi Penopang Kebutuhan Pangan Nasional

Mentan Syahrul Yasin Limpo menilai Bengkulu merupakan provinsi strategis karena terhubung langsung dengan Sumatera Selatan.

Mentan SYL Dorong Bengkulu Jadi Penopang Kebutuhan Pangan Nasional
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan kunjungan kerja ke Desa Padang Merbau, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Foto: Humas Kementan.

"Kalau kita mau meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memperbaiki kehidupan rakyat, maka harus dimulai dengan memperbaiki pertanian."

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras 2020 mencapai 31,63 juta ton.

Angka produksi tersebut diperoleh dari luas panen padi 2020 mencapai 10,79 juta hektare dan produksi padi diperkirakan sebesar 55,16 juta ton GKG.

"Sampai akhir Desember kita punya stok awal 5,9 juta. Apabila produksi beras kita 31,63 juta ton dan kebutuhan konsumsi sebesar 30 juta ton beras maka hingga akhir tahun ini ada stok akhir 7 juta ton beras kurang lebih," kata Mentan SYL.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah menyampaikan terima kasih atas kunjungan Mentan Syahrul ke wilayah pertanian Bengkulu.

Menurut Dedy, produksi padi di Bengkulu 2020 mencapai 256,472 ton. Bila dibandingkan dengan 2019, terjadi peningkatan sekitar 0,15 persen. 

"Bila dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan, produksi beras 2020 mengalami kenaikan 260 ton atau 0,15 persen dibandingkan tahun lalu," ujarnya.

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Bengkulu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian senilai  Rp 33,1 miliar.

Menurut Mentan SYL, Bengkulu merupakan provinsi strategis karena terhubung langsung dengan Sumatera Selatan (Sumsel).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News