Mentan SYL Dorong Peremajaan Sawit dan Perkebunan Partisipatif di Serdang Bedagai

jpnn.com, SERDANG BEDAGAI - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan akselerasi peremajaan sawit melalui program perkebunan partisipatif (PASTI), kelapa sawit tumpang sari tanaman sela (KESATRIA) dan Taksi Alat Mesin Perkebunan (TITAN) di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Terkait implementasi program tumpang sari, Mentan SYL pada kunjungan kali melakukan tumbang chipping dan penanaman kelapa sawit integrasi jagung untuk meningkatkan nilai tambah pendapatan atau kesejahteraan petani di tengah dampak El Nino.
Mentan SYL mengatakan akselerasi pengembangan komoditas pertanian terus dilakukan di semua daerah dalam menghadapi dampak El Nino, salah satunya sawit.
"Masalah sawit itu tidak ada matinya, karena ke depanya nilai sawit makin tinggi. Sawit dibutuhkan dunia dan negara kita sendiri untuk biodiesel dan berbagai kebutuhan lainya," kata Mentan SYL saat berkunjung ke perkebunan sawit di Dusun IV Desa Bahsidua Dua, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Jumat (4/8).
Menurut Mentan SYL, tumpang sari sawit dengan tanaman merupakan sebuah kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa.
"Jadi harus kita sukseskan," pesannya.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode itu menyampaikan hadirnya program terobosan perkebunan partisipatif, ke depannya dapat meningkatkan kualitas mutu komoditas perkebunan yang bernilai tambah dan berdaya saing.
Selain itu, mendorong terciptanya investasi baru dengan berbagai jenis kemudahan, di antaranya kemudahan akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, promosi, dan lainnya.
Mentan SYL berharap peremajaan sawit dan perkebunan partisipastif di Serdang Bedagai Sumut bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya di Indonesia
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Kementan Beri Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi untuk Juru Sembelih Halal
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Kunjungi Sumut, Komisi VII DPR: Tak ada PHK di Lembaga Penyiaran Publik
- Strategi AA Kadu Menguasai Bisnis Bibit Durian Berkualitas
- Anggap Sumut Darurat Narkoba, Sahroni Minta Polda hingga BNN Kerja Sama