Mentan SYL Genjot Produksi Bibit Kakao dan Kopi Berskala Besar
"Harus pakai nalar dan memanfaatkan potensi dengan maksimal. Apalagi sekarang ini dunia lagi bersoal. Amerika antri makanan dan Vietnam lagi menutup ekspornya," tegasnya.
"Begitu juga dengan komoditas coklatnya, rasanya enak, nomor 2 di dunia. Padahal coklat Indonesia jauh lebih unggul, tahan panas, tidak mudah meleleh dan rasa pahit menembus jantung dapat menjadi obat," sambungnya.
Di sisin lain, Mentan SYL mengungkapkan tantangan global lain yang dihadapi merupakan krisis energi.
Pertanian menjadi sektor utama yang diharapkan untuk menyiapkan sumber energi baru terbarukan sebagai bahan bakar alternatif.
"Selain krisis pangan, juga hadapi krisis energi, pembakar naik 3 kali lipat dari sekarang. Padahal kita punya mesin sendiri, CPO dan kemiri ada," ujarnya.
Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry mengatakan pihaknya melalui Balitri siap memproduksi bibit kopi sebanyak 3 juta pohon untuk disebar di awal Desember 2022 mendatang.
Pasalnya, Balitri memiliki kapasitas produksi bibit kopi sebanyak 4 juta pohon.
Sebab, saat ini memiliki bibit kopi yang siap disalur sebanyak 130 ribu bibit kopi arabika dan 80 ribu bibit kopi robusta.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pengembangan produksi bibit pertanian Kopi dan Kakao.
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- Dukung Industri Kopi, Roemah Koffie Hadirkan Latte Art Competition
- Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik Tanam Kakao di Berau Coal
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan