Mentan SYL Salurkan KUR Petani Milenial Rp 10 M di Sulsel
Mentan menambahkan mengurus pertanian mungkin tidak akan membeli kemewahan, tapi mendapatkan ketenangan.
"Kalian akan tenang, tetap bisa makan dan hidup berkecukupan. Kalian di sini sudah di tempat yang benar untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Pertanian itu menguntungkan, pertanian itu tidak kotor itu citra dahulu, kalian yang bikin pertanian itu keren dan menguntungkan," katanya.
Menurutnya, ciri petani milenial adalah militan, punya rasa ingin tahu yang tinggi dan menguasai teknologi dan mempunyai jejaring yang luas.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan ini akan mengusung seluruh program unggulan Kementan.
"Terutama program-program yang inovatif dan kolaboratif dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian," ujarnya.
Salah satunya Program Tani Akur (Petani Milenial Akses KUR) . Dedi menjelaskan Tanu Akur merupakan kolaborasi yang hadir untuk mempermudah akses pembiayaan dengan bunga yang terjangkau.
"Dengan pembiayaan yang mudah diharapkan akan mampu mendorong peningkatan skala usaha petani milenial," katanya.
Selain itu, program utama SYL dalam regenerasi adalah petani milenial. Dalam kegiatan ini, 500 petani milenial hadir bersama mahasiswa Polbangtan dan tamu undangan sehingga total ada 700 orang.
SYL mengatakan pertanian sudah tidak lagi bicara masalah wilayah, tetapi sudah bersifat global.
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam
- Pupuk Indonesia dan Wapres Ajak Petani Tebus Pupuk Bersubsidi di Kegiatan Rembuk Tani