Mentan SYL: Smart Green House Bisa Hasilkan Produk Pertanian Berkualitas
"Jika luasan 800 m2 ditanami melon, bisa menghasilkan kira-kira 2700 tanaman atau 4 ton melon. Kalau harga melon Rp 30 ribu berarti sekali panen biza menghasilkan Rp 120 juta,” ujar Prihasto.
Teknologi SGH bertujuan untuk memodifikasi iklim mikro dengan penerapan teknologi berupa sensor di dalam bangunan dan otomatisasi fertigasi.
Konsep yang dikembangkan ini dilakukan dengan berbagai opsi metode penanaman yang bisa digunakan, seperti Drip Irrigation, Dutch Bucket dan Hidroponik sistem NFT.
Adanya SGH ini memungkinkan petani menanam komoditas yang tidak sesuai dengan kondisi iklim setempat melalui modifikasi iklim mikro di dalam bangunan.
Dirinya menjelaskan, biaya investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 7 miliar.
“Untuk BEP diperkirakan sekitar 3 tahun budi daya melon sudah bisa kembali modal. Ini adalah salah satu teknologi masa depan agar pangan lokal Indonesia lebih mandiri,” terangnya. (jpnn)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi melakukan kunjungan ke Gelar Teknologi Smart Green House.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Bagaimana Cara Daftar Brigade Swasembada Pangan? Ini Penjelasan Kepala BPPSDMP Kementan
- Usut Kasus Korupsi Pengadaan X-Ray Kementan, KPK Panggil Sunarto Sulai
- 5 Buah yang Aman Dikonsumsi Penderita Asam Lambung
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Kementan Beri Pendampingan dan Penerapan Mekanisme ke Petani di Merauke
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini