Mentan: Tak Ada Lagi Impor Jagung, Tapi Ekspor
jpnn.com, GORONTALO - Sebanyak 60 ribu ton jagung secara bertahap mulai hari ini, Jumat (9/3) diekspor ke Filipina. Tahap pertama ada 6.700 ton yang dikirim dari Makassar.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, ini adalah ekspor kedua selama 2018, sebelumnya ekspor jagung 57.650 ton dari Gorontalo.
Ekspor jagung ini kata Amran merupakan realisasi amanah Nawacita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
“Jumlah ekspor jagung maupun produksi komoditas lain bisa meningkat. Tahun ini kami siapkan bibit jagung dan pupuknya untuk 3,7 juta hektare lebih, gratis diberikan kepada petani," kata dia di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar.
Pria kelahiran Bone ini menambahkan, ekspor adalah prestasi sehingga menjadi sejarah baru Indonesia. Pasalnya, dulu langganan impor jagung kini membalikan menjadi ekspor.
“Pada 2015 Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagungisasi, impor 2016 turun 62 persen dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak,” tegas dia.
“Kini 2018 sudah ekspor jagung ratusan ribu ton. Seandainya tidak ada program Upaya Khusus, kami akan impor empat sampai lima juta ton,” ucap menteri yang juga anak pensiunan TNI ini. (mg1/jpnn)
Ekspor jagung ini kata Amran merupakan realisasi amanah Nawacita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya