Mentan: Tak Usah Khawatir Dengan Kampanye Hitam Kelapa Sawit
jpnn.com, JAKARTA - Kampanye hitam tentang bahaya minyak kelapa sawit bagi kesehatan, dinilai sangat merugikan.
Pasalnya, Indonesia tercatat sebagai pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia, dengan lahan perkebunan yang cukup luas terbentang di sejumlah daerah.
Mengenai kampanye hitam tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengajak seluruh elemen bangsa tidak terlalu khawatir. Pasalnya, Indonesia terus melakukan pengurangan emisi crude palm oil (CPO). Selain itu kebutuhan dalam negeri juga meningkat.
"Tidak usah khawatir, target kami B20 itu tujuh juta, sedangkan ekpor ke 28 negara Eropa itu hanya 3,2 juta ton. Tahun ini saja kita sudah serap 3,2 juta ton," ujar Amran usai menerima kunjungan Duta Besar Chile untuk Indonesia Indonesia Gonzalo Mendoza, di Jakarta, Rabu (14/6).
Selain itu, Mentan juga mengajak eksportir dalam negeri fokus pada pasar yang tidak mempersoalkan CPO yang dihasilkan. Karena masih banyak negara-negara lain selain sejumlah negara di Eropa yang menginginkan CPO dari Indonesia.
"Jadi tinggal dipilah negara yang bersahabat dengan kita untuk supply cpo. Saya kira Perancis itu hanya 200 ton, itu kecil sekali," ucapnya.
Prancis diketahui merupakan salah satu negara di Eropa yang aktif melakukan kampanye negatif tentang sawit Indonesia.
Namun selama ini tercatat Prancis hanya mengimpor sawit dalam skala kecil, yakni 200 ribu ton.(gir/jpnn)
Kampanye hitam tentang bahaya minyak kelapa sawit bagi kesehatan, dinilai sangat merugikan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja