Mentari Baumann, Caleg Termuda di Pemilu Swiss yang Keturunan Indonesia

Baru 18 Tahun, Siap Bersaing dengan Senior Seumuran Kakeknya

Mentari Baumann, Caleg Termuda di Pemilu Swiss yang Keturunan Indonesia
Mentari Baumann. Foto : Supriyanto/Jawa Pos
   

Lantas, apa yang melatarbelakangi keinginannya menjadi anggota parlemen? Penyuka masakan pedas tersebut menjelaskan, bagi dirinya, banyak anggota parlemen sekarang yang sudah tua dan konservatif.

Bukan itu saja. Mereka juga cenderung anti pemikiran dan masukan anak muda. Bahkan, yang menyakitkan, ide-ide anak muda Swiss seperti dia dan beberapa kelompok aktivis kepemudaan lain sering dianggap sebagai sampah yang tak perlu dilihat.

"Padahal, kami berpikir panjang. Misalnya, kebijakan Schengen yang memperbolehkan pekerja dari luar Swiss bekerja di sini," ujarnya.

Akibatnya, banyak pekerja dari Jerman, Prancis, dan Italia yang mau dibayar murah di Swiss. Nanti, semakin lama, banyak karyawan dari luar. "Juga, yang terancam kan anak-anak muda. Sebab, perusahaan tentu memilih yang mau digaji kecil. Padahal, asuransi di Swiss sekarang tiap tahun naik terus," paparnya, bersemangat.

Pemilu Swiss untuk memilih 200 anggota parlemen dihelat Minggu lalu (23/10). Di antara ribuan calon anggota legislatif (caleg) di sana, ada nama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News