Menteri Agama & Anjing Menggonggong
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Artikel Ulil itu mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan. Banyak yang marah dan menuduh Ulil sudah melenceng dari ajaran Islam.
Bahkan muncul fatwa hukuman mati terhadap Ulil dari Forum Ulama Umat Islam (FUUI) yang diketuai tokoh NU KH, Athian Ali. Ulil juga dicekal masuk ke Malaysia dan beberapa kelompok organisasi Islam memboikotnya.
Sehari setelah artikel Ulil itu muncul, Gus Mus menulis artikel tanggapan di Kompas untuk sang menantu. Dalam artikel itu Gus Mus secara halus menyentil telinga Ulil. Menurut sang mertua, gagasan sang menantu mungkin mengandung kebenaran, tetapi cara yang dipergunakannya keliru.
Gus Mus menyebut Ulil menuliskan gagasannya dengan nada geram dan marah, seolah-olah di hadapannya ada orang-orang berjenggot yang menjadi musuhnya. Menulis dengan nada geram dan marah akan menghilangkan kejernihan pikiran. Begitu kata Gus Mus.
Selanjutnya Gus Mus mengkritik timing dan positioning Ulil dalam menulis gagasan itu. Artikel itu ditayangkan pada Ramadan ketika semangat keagamaan umat Islam sedang berada pada puncaknya.
Gus Mus menyindir menantunya dengan mengutip ‘’mahfudzat’’ atau peribahasa Arab, ‘’Kaifa yastaqimu al-dhillu wal ‘udu aw’aj’’, yang kurang lebih artinya, ‘’Bagaimana bayangan bisa lurus kalau tongkatnya bengkok’’. Gus Mus menyindir bahwa seharusnya Ulil meluruskan tongkatnya sebelum memperbaiki bayangannya. Yang dimaksud Gus Mus adalah Ulil harus memperbaiki kualitas pribadinya supaya bisa memunculkan bayangan yang lurus.
Ulil menjadi aktivis Islam liberal yang paling vokal selama beberapa tahun. Namun, kemudian Ulil pelan-pelan mulai ‘’memperbaiki tongkatnya’’ dan mulai lebih sejuk dalam menyampaikan gagasan-gagasan pembaruannya.
Sekarang, Ulil lebih dikenal sebagai sufi yang dengan tekun mengajarkan kitab ‘’Ihya’ Ulumuddin’’ karya Imam Al-Ghazali.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memakai anjing untuk perumpamaan suara yang mengganggu.
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Klarifikasi Menteri Agama soal Tak Ada Azan di Pantai Indah Kapuk
- Menag Sebut Masjid Negara Bakal Dibangun di IKN, Bagaimana Nasib Istiqlal?
- Komite III DPD RI Gelar Rapat Kerja Bersama Menteri Agama, Begini Kata Senator Lia Istifhama
- Ditemani Pasangan, Febby Rastanty Urus Berkas Pernikahan ke KUA Kebayoran Baru
- Tolong, Pendukung Paslon Jangan Bawa Pengeras Suara Saat Debat