Menteri Agama Berlatar Militer Bukan Solusi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo seharusnya memilih Menteri Agama RI berasal dari kalangan tokoh sipil atau agama. Pemilihan Menteri Agama RI dari kalangan militer dianggap bukan solusi untuk menangai isu agama secara holistik.
"Disayangkan menunjuk Menteri Agama dari militer, tetapi kami bisa membaca jika presiden memandang persoalan agama hanya dari sisi hilir," kata pengamat politik Dedi Kurnia kepada JPNN.com, Jumat (25/10).
Dedi melanjutkan, semisal konflik agama yang mengemuka atau perseteruan lintas masyarakat, maka solusinya melalui pendekatan militer. "Presiden memandang perlu menteri yang militeristis," kata dia.
Menurut Dedi, hal itu sangat bertentangan untuk mencari solusi isu agama. Perlu pendekatan yang sifatnya jauh dari penindakan.
"Persoalan agama dan kebangsaan jauh lebih penting pada hulu, bagaimana membangun gagasan dan pondasi kebinekaan. Seharusnya memang tokoh bijak dan pemikir untuk duduk di kemenag," jelas Dedi. (tan/jpnn)
Presiden Joko Widodo seharusnya memilih Menteri Agama RI berasal dari kalangan tokoh sipil atau agama. Pemilihan Menteri Agama RI dari kalangan militer dianggap bukan solusi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- RUU TNI Dinilai Mengancam Kebebasan, Demokrasi, hingga Negara Hukum
- Koalisi Masyarakat Sipil Kritik Wacana Penambahan Kewenangan Polri, Kejaksaan, dan TNI
- Menteri Agama Minta BP4 Atasi Krisis Perceraian Usia Muda
- Menteri Agama: Pengumuman Libur Ramadan Disampaikan Senin
- Fachrul Razi Sebut Penambahan Masa Reses DPD RI Berpotensi Menjadi Masalah Hukum
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan