Menteri Akui Kontrol Distribusi Pupuk Lemah
Kamis, 25 Februari 2010 – 13:21 WIB
JAKARTA- Menteri Pertanian Suswono mengakui pengawasan terkait distribusi pupuk masih lemah. Sehingga pihaknya berharap peran aktif dari pimpinan formal daerah serta instansi terkait. Suswono menjelaskan, salah satu penyebab lemahnya pengawasan distribusi pupuk karena hingga sekarang ini seluruh kecamatan yang ada di Indonesia belum memiliki Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). Padahal, lanjutnya, lembaga ini berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja penyaluran pupuk subsidi.
"Kemudian bagaimana mengoptimalkan penyediaan pupuk BLP (Bantuan Langsung Pupuk) perlu dikawal dan ditingkatkan pengawasannya, agar nantinya petani dapat memanfaatkan BLP secara efektif," ujar Suswono saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Kamis (25/2).
Ditambahkannya, permasalahan lain yang dihadapi hingga tahun 2009 adalah masih rendahnya ketersediaan pupuk. Hal itu disebabkan pasokan gas untuk industri pupuk untuk ke depannya belum terjamin. Ketersediaan pupuk bersubsidi masih di bawah angka kebutuhan pupuk setiap tahunnya. Hal ini terjadi lantaran belum maksimalnya dukungan, padahal anggaran subsidi sudah memadai.
Dijelaskan pula, menurutnya, jumlah pupuk subsidi yang diterima petani dosisnya masih rendah dari jumlah yang direkomendasikan. Pihak Kementerian Pertanian akan melakukan upaya guna melakukan perbaikan penyaluran pupuk subsidi ini. (oji/jpnn)
JAKARTA- Menteri Pertanian Suswono mengakui pengawasan terkait distribusi pupuk masih lemah. Sehingga pihaknya berharap peran aktif dari pimpinan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Dana Murah, BTN Gandeng UPN Veteran Yogyakarta
- PPN 12 Persen Tidak Berpihak kepada Rakyat, Tolong Dibatalkan
- Gen Z Perlu Penguatan Literasi Keuangan, Biar Enggak FOMO
- Lewat Program SGSP, SIG Tingkatkan Kesejahteraan Petani di Rembang
- Mebiso Masuk Nominasi IKMA Awards 2024
- Pertahankan Status Whitelist Bendera RI, BKI Ajak Stakeholders Pelayaran Indonesia Tingkatkan Kualitas Kapal